Senin, 17 Oktober 2011

DKLAT


A.      Nama lembaga           : Sanggar Tari Tamborine & Worship Dance
B.      Nama Pimpinan          : Lilys Maria
C.      Nama Jabatan             : Koordinator Tari TD & WD  

D.     Posisi di Struktur Organisasi   :
 











E.      Uraian Tugas :
1.      Perencanaan
a.      Mengkoordinasikan seluruh tenaga pengajar
b.      Mengkonsep gerakan
c.       Membuat desain pembelajaran
2.      Kegiatan Pembelajaran
a.      Memilih media pembelajaran
b.      Melakaukan seleksi terhadap calon tenaga pengajar
c.       Memberikan pelatihan tari dan bimbingan mengajar kepada selurh tenaga pengajar
d.      Mengadakan Upgrading dalam upaya mengembangkan kemampuan tenaga pengajar
3.      Penyusunan Laporan
a.      Menyusun laporan terkait hasil pembelajaran yang akan diberikan kepada kepala operasional
b.      Melaporkan seluruh hasil kegiatan pembelajaran kepada kepala operasional
4.      Evaluasi
a.      Mengadakan evaluasi terkait kinerja tenaga pengajar
b.      Mengevaluasi langsung para murid terkait poin – poin yang harus mereka capai disetiap level

F.       Persyaratan Pemegang Jabatan
1.      Pendidikan terakhir  S1 (semua jurusan)
2.      Pernah menjadi penari tambourine sekurang – kurangnya 2th
3.      Menguasai minimal 15 key movement Worship Dance (tanpa alat).
4.      Menguasai minimal @ 3 key movement untuk Banner, kipas, selendang, syal, pita, dan stick pita.
5.      Menguasai minimal 60 key movement Tambourine Dance.
6.      Lulus seleksi oleh tim coordinator tari

G.     Kompetensi Inti
1.      Konseptual            : Mampu mengkonsep gerakan – gerakan yang ditemukan berdasarkan hitungan standar tari menjadi sebuah gerakan kunci (key movement)
2.      Personal                : Memiliki kepribadian yang menyenangkan, mudah berbaur dengan atasan maupun bawahan, tidak mencari – cari kesalahan
3.      Pedagogik             : Mampu mengajar dan membingbing bawahanya (tenaga pengajar) dengan bijaksana

H.     Kompetensi Pendukung
1.      Mampu mengakses internet dengan baik untuk memantau perkembangan TD dan WD di manca Negara
2.      Mampu bersosialisasi dengan baik
3.      Mampu berkomunikasi dengan baik
4.      Mengerti cara penyusunan laporan
I.        Kompetensi lainya
1.      Mengetahui tempo dan berbagai jenis music
2.      Menguasai beberapa alat music
3.      Menyukai music

J.        Struktur Kurikulum
NO
Kompetensi
Mata DIKLAT
JPL
T
P
1
a.      Utama




1)      Konseptual
-          Pemaparan teori TD & WD
-          Pelatihan gerakan dasar dan konsep TD & WD
1
-
-
3

2)      Personal
-          Pelatihan public speaking
1
1

3)      Pedagogik
-          Pemberian materi terkait metode pembelajaran juga monitoring dan evaluasi
2
-
2
b.      Pendukung




1)      Mengakses internet
-          Pelatihan teknik browsing, mengakses account youtube, blog, facebook, dan twitter
1
3

2)      Bersosialisasi dan berkomunikasi
-          Pelatihan hubungan soisal masyarakat atau human relationship
2
-

3)      Menyusun laporan
-          Pemaparan konsep laporan TD dan WD
2
-
3
c.       Lainnya




1)      Jenis music dan tempo
-          Pemberian teori perkembangan musk Indonesia dan music dunia
1
-

2)      Penguasaan alat musik
-          Pelatihan pengembangan keterampilan alat music gitar atau piano
1
5

Senin, 10 Oktober 2011

REPORT 2 "Struktur Organisasi"

Jakarta, 3 Oktober 2011. Dalam perkuliahan Manajemen Diklat bersama Pak Amril di gedung Daksinapati lantai 3 ruangan 307 pada pukul 08:30. Dalam pertemuan kali ini dosen membahas hal - hal terkait struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan bagan yang menjelaskan susunan kepanitiaan atau jabatan dalam suatu organisasi. Dalam perkuliahan semester 4 yang lalu dosen ini sudah memberikan tugas pada mahasiswanya untuk membuat suatu program bisnis di bidang jasa pendidikan. Dari program bisnis ini kemudian mahasiswa ditugaskan kembali untuk membuat struktur organisasinya. Setelah struktur organisasi itu dibuat, mahasiswa ditugaskan membuat job description sesuai dengan jabatan masing - masing. Kemudian mahasiswa akan menentukan jabatan apa saja yang memerlukan pelatihan dan jenis pelatihan seperti apa yang akan diberikan.

Minggu, 02 Oktober 2011

REPORT 1 "Training Design and Evaluation Model"

Jakarta,
Senin, 26 September 2011 dalam perkuliahan Manajemen Pendidikan dan Pelatihan di ruang 307, gedung Daksinapati lt.3, Fakultas Ilmu Pendidikan - Universitas Negeri Jakarta, bersama dengan Bapak Amril Muhammad, berdasarkan peminjaman catatan teman. Pada pertemuan kali ini, dosen memaparkan mengapa perlu diadakan suatu pelatihan. Baik itu pelatihan dalam suatu organisasi ataupun dalam perusahaan. Berikut alasannya:

1. Adanya kesenjangan yang terjadi antara kinerja aktual atau kinerja yang terjadi pada kenyataannya dengan kinerja ideal atu yang diharapkan. Maksudnya terjadi ketidak sesuaian antara yang sudah dikerjakan olh pegawai dengan target perusahaan atau target organisasi yang telah ditetapkan.

2. Adanya karyawan baru. Karyawan baru membutuhkan fokus kerja yang lebih mendalam. Sehingga tidak terjadi kesimpang siuran dalam pelaksanaan pekerjaannya. Oleh karena itu, pegawai baru perlu diberikan pelatihan.
3. Adanya teknologi baru. Pelatihan dalam hal ini perlu dilakukan pada pegawai untuk mengantisipasi ketidak tahuan pergawai atau karyawan dalam pengoperasian teknologi baru yang ada dikantornya. Jadi pegawai perludilatih bagaimana cara mengoperasikan teknologi baru tersbut agar mampu dimanfaatkan sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya.

4. Membangun budaya (corporate culture). Dalam setiap organisasi, pasti memiliki corak budayanya sendiri. Oleh karena itu pelatihan berfungsi sebagai alat pembantu bagi pegawai untuk mampu menyesuaikan dirinya dengan budaya yang ada dalam organisasi atau perusahaannya.

5. Adanya promosi dan mutasi. Promosi merupakan ajang dimana seorang karyawan atau pegawai di angkat atau di naikkan jabaannya. Dengan kata lain pegawai tersebut memiliki keudukan yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Sedang mutasi adalah perpindahan pegawai atau karyawan dari satu tempat ke tempat lainnya. Kedua hal ini menuntut agar pegawai atau karyawan memiliki kompetensi yang lebih handal dibandingkan sebelumnya.

Lalu bagaimana cara mendesain pelatihan?

Pertama, Mengidentifikasi kebutuhan :

1. Mengidentifikasikan masalah yang ada
2. Analisis pekerjaan
3. Mengidentifikasikan kelompok sasaran
4. Analisis kebutuhan pelatihan :
     - Survey
     - Pengamatan, bisa secara langsung ataupun melalui atas
     -  Studi dokumen
     -  Wawancara

Kedua, Menata sasaran-sasaran yang ingin dicapai :

1. Determination of entry requirements (penentuan persyaratan masuk)
Merupakan syarat atau ketetapan awal yang dijadikan landasan dalam penerimaan 
 
b.    2. Setting of training objectives (mendesain sasaran pelatihan)
Merupakan penetapan sasaran pelatihan dengan jelas 
 
c.    3. Design of test ( merancang tes )
Merupakan perancangan tes yang akan diberikan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki, sehingga kita dapat menciptakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan.
 
d.    4. Validation of objectives ( memvaliditasi tujuan)
Merupakan tindakan yang dilakukan untuk memastikan apakan pelatihan yang diberikan sudah sesuai dengan objek yang dituju, serta sesuai dengan kebutuhan para peserta pelatihan.
 
Ketiga, Instruction Design (Proses design pelatihan seperti apa, bagaimana dan tujuan) :

1. design of instruction
2. Testing of instructional material
3. Production of instructional materials
 
Keempat,  Implementasi :

1. Planning of training facilities,
     Merencanakan fasilitas apa saja yang sekiranya dibutuhkan
2. Selection and training of course instructions
     Melakukan seleksi terhadap instruktur pelatihan
3. Selection of trainees,  
     Menseleksi saarn pelatihan
4. Conduct of training,  
     Melaksanakan pelatihan sesuai dengan apa yang dirancang sebelumny 
 
Kelima, Evaluasi :
1. Analysis of achievement or subjective, apa yang sudah dicapai.
 
2. Analysis of trainee job performance , evaluasi pegawai setelah masuk kerja (dipantau).
 
3. Calculating of cost effectiveness of project, menghitung biaya sepadan atau tidak dangan biaya pelatihan dan kinerja pegawai.